Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat
diartikan sebagai komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik
dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan
organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan
dan sasaran organisasi (Effendy, 1989:214).
Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk
membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan
kerangka referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of
experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi dilihat dari
berbagai sisi yaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua
komunikasi antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah
komunikasi antara karyawan kepada atasan. Hubungan komunikasi antara atasan dan
bawahan juga tidak bisa lepas dari budaya paternalistik yaitu atasan jarang
sekali atau tidak pernah memberikan kepada bawahannya untuk bertindak sendiri,
untuk mengambil inisiatif dan mengambil keputusan.
Hal ini disebabkan karena komunikasi yang
dilakukan bersifat formal. Sehingga konsekuensi dari perilaku ini bahwa para
bawahannya tidak dimanfaatkan sebagai sumber informasi, ide, dan sarana.
Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini mudah
dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang luas
terhadap kehidupan organisasi, misalnya konflik antar pegawai, dan sebaliknya
komunikasi yang baik dapat meningkatkan rasa kerjasama, saling pengertian dan
juga kepuasan kerja bagi para pegawai.
Dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan
merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan berbagai karakter, maka
komunikasi yang terbuka harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian
masing-masing pegawai dalam organisasi dapat mengetahui tanggung jawab dan
wewenang masing-masing. Pegawai yang mempunyai kompetensi komunikasi yang baik
akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat
kerja pegawai menjadi semakin baik.
Menurut Moore (1988:89) pada pokoknya komunikasi
adalah: pusat dan minat dari suatu situasi perilaku dimana suatu sumber
menyampaikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan tujuan mempengaruhi
perilaku si penerima. Di dalam suatu organisasi ternyata komunikasi sangat
memegang peranan penting, karena komunikasi adalah alat yang dapat digunakan
oleh semua pihak. Tinggal bagaimana suatu pihak mempergunakan dengan tepat ,
jika komunikasi yang disampaikan tidak tepat maka akan terjadi kesalahpahaman
antara pemberi dan penerima pesan.
Cara
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Keterampilan komunikasi yang diperlukan dalam
komunikasi bisnis:
- Membaca
- Mendengarkan
- Percakapan
- Wawancara
- Diskusi Kelompok
- Pidato dan Presentasi
- Menulis
Dan yang dimaksud komunikasi bisnis
adalah, komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam
bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi
terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat
dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk
komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang
dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa
yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya
menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan
jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan
memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah
sebagai berikut:
- Fungsi informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
- Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
- Fungsi persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
- Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Komunikasi Efektif yaitu komunikasi yang mampu
menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa
terlihat dalam proses komunikasi.
Secara sederhana, komunikasi efektif terjadi apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dimasudkannya. Menurut Tubbs, (Yusrizal:2005)”secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima”.
Secara sederhana, komunikasi efektif terjadi apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dimasudkannya. Menurut Tubbs, (Yusrizal:2005)”secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima”.
1.Pemahaman
Pemahaman yang dimaksud adalah penerimaan yang cermat oleh komunikan (penerima pesan) terhadap kandungan rangsangan yang dimaksudkan oleh komunikator (pengirim pesan). Dalam hal ini, komunikasi dikatakan efektif jika penerima pesan memperoleh pemahaman yang cermat terhadap apa yang disampaikan oleh pengirim pesan.
2.Kesenangan
Komunikasi efektif terjadi jika diantara komunikator dan komunikan terdapat rasa saling senang. komunikator merasa senang menyampaikan informasi kepada komunikan, dan sebaliknya komunikan juga senang menerima informasi dari komunikator.
3.Mempengaruhi Sikap
Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam berkomunikasi, komunikator berusaha untuk mempengaruhi sikap komunikan, dan berusaha agar komunikan memahami ucapannya. Jika komunikator dapat merubah sikap dan tindakan komunikan, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi efektif sudah terjadi.
4.Memperbaiki Hubungan
Salah satu hal yang menjadi kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah munculnya gangguan akibat dari hubungan yang tidak baik antara komunikator dengan komunikan. Hal ini terjadi karena adanya rasa frustasi, kemarahan, atau kebingungan diantara keduanya. Oleh sebab itu, agar komunikasi efektif , maka perlua adanya tindakan memperbaiki hubungan antara komunikator dengan komunikan terlebih dahulu.
5.Tindakan
Mendorong komunikan untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan komunikator merupakan suatu hal yang paling sulit dicapai dalam berkomunikasi. Namun, keefektifan komunikasi sangat bergantung kepada tindakan yang dilakukan oleh komunikan setelah berkomunikasi. Jika komunikan melakukan tindakan seperti yang dikatakan komunikatot, maka dapat dikatakan komunikasi efektif telah terjadi.
IMPLIKASI MANAJERIAL
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan
KESIMPULAN
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari
seseorang kepada orang lain dalam lingkungan organisasi. Peranan komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang dapat
menambah wawasan seseorang dalam bekerja. Dalam penyelengaraan organisasi
komunikasi sangat diperlukan sebab dengan komunikasi akan muncul hal-hal
positif sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
REFERENSI
§ EBOOK GUNADARMA, Penerbit
GUNADARMA
§http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2166075-pengertian-komunikasi-efektif/