Minggu, 24 Mei 2015

Firebird

Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem manajemen basisdata relasional yang menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003. RDBMS ini berjalan baik di Linux, Windows, maupun pada sejumlah platform Unix. Firebird di diarahkan dan di-maintain oleh FirebirdSQL Foundation. Ia merupakan turunan dari Interbase versi open source milik Borland.
Modul-modul kode baru ditambahkan pada Firebird dan berlisensi di bawah Initial Developer's Public License (IDPL), sementara modul-modul aslinya dirilis oleh Inprise berlisensi di bawah InterBase Public License 1.0. Kedua lisensi tersebut merupakan versi modifikasi dari Mozilla Public License 1.1.

Firebird dikembangkan dari codebase interbase versi 6.0 yang open source. Interbase adalah aplikasi database yang telah dikembangkan oleh beberapa perusahaan dan dalam beberapa nama yang berbeda. Terakhir dikembangkan oleh Borland dan borland juga yang telah membuat Interbase versi 6.0 menjadi open source, walapun borland kemudian merubah interbase menjadi closed source kembali pada versi 6.5 dan seterusnya hingga kini versi 7.1.
Ada beberapa komunitas yang mengembangkan interbase open source ini, diantaranya adalah Firebird Foundation, yaffil, vulcan dan fyracle. Namun semua root development tersebut rencananya akan digabungkan menjadi 1 root development dengan nama firebird pada firebird versi 3.0 keatas.

Beberapa alasan mengapa harus memilih firebird :

1. Kemudahan installasi
2. Memiliki fitur standard yang lumayan lengkap (Stored Procedure, View, Trigger)
3. Database hanya 1 file atau multispan file
4. Memiliki fitur Embeded Server
5. Dukungan pada banyak platform (windows, linux, unix)
6. Footprint yang kecil
7. Dukungan pada UDF
8. Komunitas yang besar
9. Dukungan driver yang luas

Beberapa Kekurangannya

Hingga Firebird 1.5.2, ada beberapa kelemahan yang ditemukan oleh penulis yang dirasakan cukup menganggu, namun sudah banyak yang telah diperbaiki di versi 2.0, diantaranya adalah:


1. Belum mendukung derived table (FB 2.0 sudah mendukung)
2. Query Plan yang kurang optimize (FB2.0 sudah diperbaiki). Disini saya telah melakukan pengujian kecil, yaitu dengan menjalankan suatu query yang melibatkan penggunaan correlated query dan fungsi coalesce, di FB1.5 membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dari pada di FB2.0
3. Tidak dapat mempergunakan alias kolom dalam where clause sehingga cukup menyulitkan jika kita pergunakan corelated query. (FB 2.0 sudah diperbaiki)
4. Built in function yang masih sedikit

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Firebird

PHP

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
Secara garis besar bahasa pemrograman web terdiri dari dua macam. Yang pertama disebut dengan Client Side atau script yang dijalankan di komputer client dan yang kedua biasanya disebut dengan Server Side atau script yang dijalankan pada komputer server. Gampangnya begini kalo Client Side adalah script atau perintah yang ditujukan pada komputer untuk dijalankan pada komputer milik orang yang mengakses web tersebut. Misalnya kalian mengakses web site www.indrabt.com. Apabila web site ini memiliki script client side yang berguna untuk menampilkan misalnya gambar logo milik web site ini maka yang menjalankan script tersebut adalah komputer kalian atau dengan kata lain browser kalian. Apabila script yang berguna untuk menampilkan gambar logo adalah bersifat server side maka pertama tama script tersebut akan diproses di server tempat web site tersebut berada (biasanya disebut dengan hosting), setelah diproses baru hasil pemrosesan tersebut akan dikirimkan pada client yang mengakses web site tersebut. Begitu gambarannya.
nach apa saja bahasa pemrograman web yang termasuk dalam Client Side dan Server Side. Saya akan memberikan contoh yang paling banyak digunakan aja soalnya saya juga gak hafal sich semua macam bahasa pemrograman web baik yang client maupun server side. Bahasa pemrograman Client Side yang terkenal adalah Javascript, VBScript, beserta dengan teman-temannya. Sedangkan bahasa pemrograman server side yang terkenal adalah PHP, Ruby On Rail, JSP, ASP, ASP.NET, dan masih banyak lagi.

Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/PHP

BlueJ

BlueJ merupakan salah satu alat pengembangan bahasa Java yang secara khusus di-design untuk proses pembelajaran java di level perkenalan. Di dalam BlueJ terdapat suatu fitur yang sangat membantu dalam proses pembelajaran yaitu adanya otomatisasi dalam penggambaran class diagram, sehingga pengguna dapat mendapat esensi dari berpikir dalam OO menggunakan bahasa Java.
BlueJ bertujuan untuk mempermudah kita dalam mempelajari pemrogramman dengan dasar orientasi objek. Mengapa dengan orientasi objek? Salah satu keuntungan kita belajar dengan cara orientasi objek dengan BlueJ ialah kita bisa mengutak-atik objek dan class pada program tanpa harus mengacuhkan lingkungannya.
Dengan tampilan yang lebih menarik dan lebih sederhana, tentu saja lebih mudah bagi kita untuk mempelajari pemrogramman berorientasi objek. Fitur ini membuat kita lebih fokus untuk membuat source codenya, selain itu juga mudah untuk kita menjalankan program sederhana yang kita buat melalui BlueJ ini.
Memang BlueJ digunakan sebagai alat pembelajaran, sehingga program yang dibuat dengan BlueJ adalah program-program Java yang sederhana pula. Setidaknya kita bisa belajar banyak dengan BlueJ, kemudian kita bisa terapkan pada program yang lebih kompleks di software selain BlueJ.
Yang dapat saya simpulkan adalah BlueJ sangatlah membantu kita dalam belajar bahasa pemrogramman. Dengan BlueJ, kita juga bisa mempelajari program dengan orientasi objek yang bisa mempermudah kita dalam membuat program berikutnya.
Kesimpulan : selain netbean java juga bisa menggunakan bluej sebagai pengenalan awal karena sangat mudah untuk membuat orientasi objek yang mempermudah untuk membuat program selanjutnya.