Naik pesawat adalah keinginan terbesar saya pas duduk di bangku SMP saya
ingin sekali naik pesawat, namun keinginan itu harus di tunda dulu karena orang
tua saya tidak mengizinkan saya SMA di luar kota. Dan akhirnya saya harus menahan
keinginan terbesar saya itu, setelah menunggu dan menunggu saya berencana
kuliah di luar pulau sumatera. Karena saya mempunyai saudara di Jakarta setelah
meyakinkan kedua orang tua akhirnya saya di bolehkan.
Keinginan yang tertunda setelah beberapa lama pun tercapai, akhirnya saya
terbang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat, yang membuat saya lebih senang
saya naik pesawat gratis biayanya di tanggung oleh saudara saya betapa
beruntungnya saya. Awalnya saya takut naik pesawat karena melihat
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tentang pesawat. Namun itu tidak membuat
nyali saya ciut jangan panggil nama saya jika tidak bisa melakukan sesuatu yang
baru.
Setelah sampai di bandara polonia medan yang sekarang di pindah ke
kualanamu, saya semakin penasaran saja naik pesawat. Setelah melakukan check in,
timbang barang yang mau di masukin ke bagasi pesawat, bayar tax, boarding pass
dan akhirnya masuk pesawat. Pas di dalam pesawat hawanya pun sudah berbeda
seperti memasuki terowongan yang lumayan gede. Saya duduk di bangku emergency
yang artinya harus lebih siaga kalo ada hal-hal yang tidak diinginkan selama
perjalanan.
Selama penerbangan saya hanya bisa duduk diam, jangankan tidur mau ngobrol
saja berisik dengan suara mesin pesawat untngnya selama penerbangan cuaca
sedang baik-baik saja. Setelah menempuh
perjalanan 2 jam lebih tiba di bandara soekarno – hatta dengan selamat. Akhirnya
keinginan yang begitu lama pun terwujud dengan tanpa biaya sedikit pun.
Demikian
pengalaman saya semoga berguna bagi pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar